Arthur Schopenhauer

Schopenhauer.jpg
Arthur Schopenhauer



Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman yang melanjutkan tradisi filsafat pasca-Kant. Ia lahir pada 22 Februari 1788 di Danzig, Polandia. Keluarga Schopenhauer sangat kental dengan tradisi Belanda. Ayahnya, Heinrich Floris Schopenhauer (1747 – 1805) dan Johanna Schopenhauer adalah seorang pengusaha sukses yang mengontrol keluarganya dengan gaya bisnis. Pada tahun 1809, Schopenhauer memulai studi di University of Gottingen di bidang Kedokteran, kemudian mengambil Filsafat. Di Gottingen, dia terpikat dengan pandangan seorang “skeptical philosopher”, Gottlob Ernst Schulze (1761 – 1833). Lewat Schulze-lah Schopenhauer mengenal pemikiran Plato dan Immanuel Kant. Setelah melewati masa studi 2 tahun di Gottingen, Schopenhauer kemudian mendaftarkan diri di University of Berlin. Di sana ia diajar oleh Johann Gottlieb Fichte (1762 – 1814), dan Friedrich Schleiermacher (1768-1834). 
Pada tahun 1833, Dia hidup sebagai bujang kaya berkat warisan orangtuanya. Schopenhauer hidup dengan ketakutan kerena dia merasa terancam. Oleh sebab itu, dia sering tidur dengan pistol di sampingnya. Ia banyak menerbitkan tulisan, namun tidak laku dijual. Dia sendirilah yang membeli buku karya tulisannya untuk disimpan. Schopenhauer pernah menjalin hubungan dengan Caroline Medon selama 10 tahun, tapi Schopenhauer tidak pernah berminat untuk meresmikan hubungan itu. Belakangan saat berusia 43 tahun, ia mulai memikirkan pernikahan dan mendekati Flora Weiss, namun tidak berhasil. Setelah kegagalan-kegagalan yang dialaminya, Schopenhauer memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen di Frankfurt pada tahun 1833. Schopenhauer hidup sendiri. rencana pernikahannya selalu berantakan. Dia menganggap hidup dengan banyak orang memuakkan dan membuang waktu baginya. Ia menghina dan mengejek Kaum wanita sebagai “para karikatur”.
Tahun 1851 Schopenhauer mencapai puncak ketenarannya setelah buku kumpulan esainya diterbitkan dan menjadi bestseller. Kesehatannya mulai memburuk dan ia pun meninggal pada 21 September 1860 karena gagal jantung ketika duduk di bangku sekitar rumahnya. Schopenhauer meninggal pada usia 72 tahun.
Pesimisme Metafisis Schopenhauer 
Kehendak metafisis adalah dorongan buta untuk tidak pernah mencapai kepuasan dan tujuannya. Ia terus beruang tapi tak pernah mencapai apa-apa. Manusia melakukan jerih payah untuk bahagia padahal ia tidak akan menghasilkan apa-apa. Dalam hal ini, kebahagiaan hanya bisa dicapai dengan “pemadaman hasrat” dan “pelepasan rasa sakit.”. Kebahagiaan tidak bersifat positif, tapi justru negatif. Yang positif adalah kehendak. Kehendak buta juga sumber konflik dan penderitaan. Sehingga kehendak metafisis adalah kehendak yang menganiaya. Sehingga pandangannya disebut pesimisme. Ia menilai bahwa manusia berjuang mencapai kedamaiannya, padahal semua itu akan jadi sia-sia. Sehigga apabila tercapai satu tujuan, maka ia akan menuju pada kebosanan yang lain dan itu membuat tujuan untuk bahagia itu tidak pernah tercapai. 
Kesimpulan
Menurut saya Arthur Schopenhauer adalah filsuf yang idealisme, semua dasar pemikirannya memiliki keyakinan yang kokoh dan ia memandang dunia ini sebagai ide dan kehendak , dan tiada jalan yang menuju kepada dunia melainkan di dalam dirinya sendiri. Mengenai paham pesimisme yang dimaksud oleh Arthur Schopenhauer yaitu tidak selalu pesimisme bersifat negatif tetapi juga memiliki unsur positif. Karena di dunia pasti ada kejahatan. Tetapi, kejahatan tidak dapat di pandang sebagai prinsip kehidupan. Bila kejahatan menjadi prinsip kehidupan, segala yang ada dalam kehidupan pasti jahat, padahal kenyataannya tidak segalanya jahat. Dan menilai bahwa, manusia selalu berjuang mencapai kedamaiannya, walaupun padahal semua itu akan jadi sia-sia. Sehigga apabila tercapai satu tujuan, maka ia akan menuju pada kebosanan yang lain dan itu membuat tujuan untuk bahagia itu tidak pernah tercapai.





Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Arthur_Schopenhauer
http://astitriyatni.weblog.esaunggul.ac.id/2015/04/15/biografi-dan-pemikiran-arthur-schopenhauer/
http://syaharbanu.blogspot.co.id/2013/01/pesimisme-metafisis-arthur-schopenhauer.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakekat Manusia menurut Auguste Comte

Kehendak Berkuasa Menurut Friedrich Nietzsche

Hakekat Manusia Menurut John Locke